Senin, 01 Mei 2017

PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN QATAR
PDB Per Kapita: $ 98,814 atau Rp. 1.086.954.000,00
Qatar terkenal karena dana kekayaan yang sangat besar berdaulat yang membeli tim sepak bola dan maskapai penerbangan di seluruh dunia. Asal usul dana besar adalah seperti halnya dengan banyak negara dalam daftar di atas karena minyak. Qatar memiliki cadangan minyak terbesar ke-3 di dunia, yang telah dimanfaatkan untuk menjadi negara terkaya per kapita di Bumi. Meskipun memiliki populasi 1,8 juta orang, hanya 280.000 sebenarnya warga negara Qatar. Sisanya adalah buruh migran yang tidak termasuk dalam perhitungan karena mereka tidak mendapatkan manfaat dari kekayaan bangsa dan bertindak sebagai pekerja kelas bawah. Qatar masih monarki yang diperintah oleh keluarga Al Thani, tetapi tidak terbatas pada pekerja migran, memiliki praktik bisnis etis dipertanyakan dan kondisi sosial. Namun, bagi mereka yang merupakan bagian dari yang beruntung 280.000 penduduknya, Qatar adalah tempat terkaya di dunia.
Sistem Perekonomian Qatar adalah sistem ekonomi sosialis
Ciri-cirinya adalah :
·       Faktor faktor produksi dikuasai oleh pemerintah/Negara Qatar telah menjadi negara eksportir gas terbesar di dunia dengan produksi mencapai 36 juta ton per tahun (mtpa), sedangkan produksi minyak bumi rata-rata perhari mencapai 1,1 juta barrel (bpd).
·        Pengambilan keputusan ekonomi bersifat sentralisasi dengan dikoordinasi secara terencana
·      Rangsangan dan intensif diberikan berupa material dan moral, sebagai sarana motivasi bagi para pelaku ekonomi.
Memancing di Qatar tidak bisa sembarangan karena pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap ‘budaya’ memancing ini. Sebelum memancing, pemancing harus benar-benar membaca peraturan yang ada. Kebiasaan ini banyak dimanfaatkan oleh pengelola-pengelola hotel di Qatar untuk membuat tempat pemancingan di Hotel bagi para turis.
Qatar tidak menganut sistem ekonomi liberalis karena :
·         Faktor – faktor produksi (tanah, modal, tenaga kerja, kewirusahawan) tidak dimiliki dan dikuasai oleh pihak swasta
·    Pengambilan keputusan ekonomi tidak diserahkan kepada swasta dan tidak dikoordinir oleh mekanisme pasar yang berlaku
PERKEMBANGAN STRATEGI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI QATAR

Sejak abad ke 8H atau abad ke 16M, Qatar mencapai kemakmuran dalam bidang ekonomi sehingga menjadi penyokong penting perekonomian dalam kekhalifahan di Baghdad. Awalnya, ekonomi Qatar difokuskan pada perikanan dan mutiara. Namun, industri mutiara jatuh setelah munculnya mutiara budidaya dari Jepang pada tahun 1920 – 1930. Eksplorasi minyak berlangsung sekitar 14 tahun sejak 1935 hingga 1949. Setelah itu, minyak mulai mengalir secara komersial. 85% pendapatan Qatar pada masa itu berasal dari ekspor minyak ini dan Qatar menjadi salah satu negara dengan pendapatan per kapita terbesar di dunia. Pada tahun 1960-1972 dibawah kepemimpinan Syekh Ahmed bin Ali bin Abdullah al-thani produksi minyak meningkat tajam dan Qatar langsung berubah menjadi negara modern. Penghasilan dari minyak ini diberikan seutuhnya pada kesejahteraan negara, dengan banyak pelayanan gratis atau subsidi dalam jumlah besar.

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN STRATEGI PEMBANGUNAN
·         STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI 
Qatar merupakan negara dengan lingkungan makroekonomi stabil, pasar efisien, birokrasi dan kelembagaan yang berkualitas, pemerintah efisien dan rendah tingkat korupsi, serta tingkat keamanan yang sangat bagus. Qatar merupakan negara dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Strategi perekonomian negara ini strategi pertumbuhan strategi pembangunan yang terpusat serta menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah sehingga menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi sampai pertumbuhan ekonomi ini dinikmati oleh seluruh rakyat Qatar.
·         PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Saat ini Qatar tidak hanya bersandar pada minyak dan gas, melalui pengembangan sektor swasta. Pada tahun 2004, Qatar Science & Technology Park dibuka untuk menarik dan melayani berbagai usaha berbasis teknologi, baik dari dalam maupun luar Qatar. Berbagai perusahaan menambang minyak dari ladang gas bumi yang terbesar di dunia, sekitar 80 kilometer di utara semenanjung. Di kawasan industri Ras Laffan, gas itu dicairkan dan dikapalkan. Bisnis ini membangun dasar finansial visi Qatar yang mencatat sekitar 6% pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 dan peningkatan yang ditekankan dalam proyek kota Lusail terutama adalah efisiensi energi. Gedung layanan masyarakat, kesehatan, sekolah dan olahraga direncanakan dapat dicapai oleh warga dalam waktu singkat. Dan untuk pengaturan suhu ruangan akan digunakan air dari Teluk Persia yang garamnya sudah dipisahkan. Ini menghemat hingga 30% energi fosil dan akan mengurangi emisi yang dikeluarkan mesin penyejuk ruangan konvensional. Stasiun metro juga akan dibangun, agar penggunaan mobil pribadi dapat dikurangi.
PDB QATAR
Kementerian Perencanaan Pembangunan dan Statistik Qatar (Ministry of Development Planning and Statistics / MDPS) mengumumkan data PDB untuk kuartal ke-tiga tahun 2016 pekan lalu. Pertumbuhan PDB riil meningkat dari 1,8% pada kuartal dua menjadi 3,7% pada kuartal tiga yang disebabkan oleh pemulihan pada sektor hidrokarbon. Hasilnya, pertumbuhan di tiga kuartal pertama tahun 2016 mencapai rata-rata 2,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kami memperkirakan pertumbuhan akan kembali menguat yang didorong oleh sektor non-hidrokarbon sebagai hasil dari berkurangnya beban dari sektor manufaktur, meningkatnya belanja modal pemerintah dan pertumbuhan penduduk yang tinggi.

Sektor hidrokarbon pulih dari kontraksi sebesar 2,0% year-on-year pada semester pertama tahun 2016 hingga tumbuh sebesar 2,7% year-on-year pada kuartal tiga tahun 2016. Data menunjukkan bahwa produksi minyak mentah, yang menyumbang sekitar sepertiga dari sektor hidrokarbon, bergerak ke arah yang berlawanan, meningkat di semester pertama dan mengalami penurunan pada kuartal tiga secara year-on-year. Produksi gas alam dan zat cair terkait lain lebih besar daripada minyak mentah, yang menyumbang dua pertiga dari sektor hidrokarbon. Kami dapat menyimpulkan bahwa pendorong utama PDB hidrokarbon adalah turunnya produksi gas alam pada semester pertama tahun 2016 diikuti oleh pemulihan di kuartal tiga. Hal ini mungkin akibat dari perawatan rutin beberapa kereta api yang digunakan untuk gas alam cair Qatar pada paruh pertama tahun tersebut, di mana produksi kembali pulih setelah kereta api tersebut kembali dipakai pada kuartal tiga.
Pertumbuhan di sektor non-hidrokarbon melambat menjadi 4,7% year-on-year pada kuartal tiga tahun 2016 dari 5,6% pada semester pertama tahun 2016. Hambatan utama pertumbuhan adalah sektor manufaktur, yang menurun sebesar 1,3% year-on-year. Kembali ke tahun 2014, penurunan harga minyak pada pertengahan tahun yang menyebabkan pembatalan sejumlah proyek petrokimia, yang merupakan kontributor utama pertumbuhan manufaktur. Sebagai hasil dari penurunan investasi pada bisnis petrokimia, kinerja sektor manufaktur telah menurun sejak 2014. Namun, sejumlah sektor non-hidrokarbon lainnya mempertahankan tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi pada kuartal tiga tahun 2016. Sektor konstruksi merupakan pendorong utama, tumbuh 12,4% year-on-year pada kuartal tiga dan menyumbang 1,9 poin persentase (pps) terhadap pertumbuhan PDB sektor non-hidrokarbon. Kinerja sejumlah sektor jasa juga membaik, seperti jasa keuangan, yang berkontribusi sebesar 0,9 pps kepada pertumbuhan PDB sektor non-hidrokarbon secara year-on-year, jasa layanan pemerintah (0,7 pps) dan jasa real estate (0,5 pps).

Kami memproyeksikan pertumbuhan PDB riil akan pulih pada tahun 2017-18 dengan sektor non-hidrokarbon terus menjadi pendorong utama pertumbuhan dengan sejumlah alasan sebagai berikut. Pertama, perlambatan di sektor non-hidrokarbon sebagian disebabkan oleh hambatan dari sektor manufaktur, yang kami perkirakan akan menurun.
Kedua, investasi pemerintah diproyeksikan akan terus mendorong pertumbuhan. Anggaran pemerintah yang diumumkan pada bulan Desember menunjukkan peningkatan belanja modal sebesar 3,2% untuk tahun 2017 dan Kementerian Keuangan Qatar telah mengisyaratkan niatnya untuk menandatangani kontrak multi-tahun sebesar QAR46 miliar pada tahun 2017, menambah persediaan sebesar QAR374 miliar dari total anggaran proyek yang sedang berlangsung di Qatar (lihat Economic Commentary yang baru-baru ini kami tulis berjudul, Qatar’s fiscal deficit set to decline in 2017).

Ketiga, investasi pemerintah akan terus menarik Sumber Daya Manusia ke Qatar yang membutuhkan berbagai layanan dan meningkatkan permintaan agregat dalam perekonomian. Data penduduk terbaru bulan Desember 2016 menunjukkan pertumbuhan penduduk year-on-year sebesar 7,3%.
Yang terakhir, prospek harga minyak telah membaik secara signifikan. Harga minyak saat ini mencapai USD55/barel, 17% lebih tinggi dibanding kuartal ketiga tahun 2016 yang mencapai rata-rata USD47/barel. Kami memproyeksikan harga minyak akan terus naik ke tingkat USD60/barel jika pemotongan produksi oleh negara-negara OPEC dan non-OPEC, yang baru-baru ini diumumkan, sepenuhnya diimplementasikan (lihat Economic Commentary yang baru-baru ini kami tulis berjudul, Oil price forecasts up on OPEC agreement, but implementation key). Harga minyak yang lebih tinggi seharusnya dapat meningkatkan pendapatan pemerintah dan mendorong rencana belanja modal serta mendukung sentimen, investasi dan belanja konsumen di ekonomi yang lebih luas.

Dibandingkan dengan tahun 2016, kami memperkirakan harga minyak akan terus menuju tren yang positif pada tahun 2017-18, yang akan mendukung pemulihan pertumbuhan dengan sektor non-hidrokarbon sebagai pendorong utama. Meskipun demikian, defisit fiskal diperkirakan akan terus terjadi dan pemulihan cenderung moderat dengan PDB riil diperkirakan mencapai 3,8% pada tahun 2017 dan 4,1% pada tahun 2018.

REFERENSI :
MDPS, Haver Analytics and QNB Economics
https://cauchymurtopo.wordpress.com/2014/06/15/10-negara-dengan-pdb-tertinggi-di-dunia/

NAMA KELOMPOK : 
1.  ANNISA (20216934)
2.   FADILAH MAULANA MALIK (22216454)
3.  TRIAS NOVIA.K (272164421)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar