Senin, 01 Mei 2017

KEMISKINAN DAN KESENJANGAN SOSIAL EKONOMI DI INDONESIA

Kemiskinan Adalah keadaan di mana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN

Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemiskinan menurut Hartomo dan Aziz dalam Dadan Hudyana (2009:28-29) yaitu :
1).   Pendidikan yang Terlampau Rendah
Tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan seseorang kurang mempunyai keterampilan tertentu yang diperlukan dalam kehidupannya. Keterbatasan pendidikan atau keterampilan yang dimiliki seseorang menyebabkan keterbatasan kemampuan seseorang untuk masuk dalam dunia kerja.
2).   Malas Bekerja
Adanya sikap malas (bersikap pasif atau bersandar pada nasib) menyebabkan seseorang bersikap acuh tak acuh dan tidak bergairah untuk bekerja.
3).   Keterbatasan Sumber Alam
Suatu masyarakat akan dilanda kemiskinan apabila sumber alamnya tidak lagi memberikan keuntungan bagi kehidupan mereka. Hal ini sering dikatakan masyarakat itu miskin karena sumberdaya alamnya miskin.
4).   Terbatasnya Lapangan Kerja
Keterbatasan lapangan kerja akan membawa konsekuensi kemiskinan bagi masyarakat. Secara ideal seseorang harus mampu menciptakan lapangan kerja baru sedangkan secara faktual hal tersebut sangat kecil kemungkinanya bagi masyarakat miskin karena keterbatasan modal dan keterampilan.
5).   Beban Keluarga
Seseorang yang mempunyai anggota keluarga banyak apabila tidak diimbangi dengan usaha peningakatan pendapatan akan menimbulkan kemiskinan karena semakin banyak anggota keluarga akan semakin meningkat tuntutan atau beban untuk hidup yang harus dipenuhi.

DAMPAK KEMISKINAN
1.      Pengangguran
merupakan dampak dari kemiskinan, berhubung pendidikan dan keterampilan merupakan hal yang sulit diraih masyarakat, maka masyarakat sulit untuk berkembang dan mencari pekerjaan yang layak untuk memenuhi kebutuhan. Dikarenakan sulit untuk bekerja, maka tidak adanya pendapatan membuat pemenuhan kebutuhan sulit, kekurangan nutrisi dan kesehatan, dan tak dapat memenuhi kebutuhan penting lainnya. Misal saja beras yang semakin meningkat, orang yang pengangguran sulit untuk membeli beras, maka mereka makan seadanya. Seorang pengangguran yang tak dapat memberikan makan kepada anaknya akan menjadi dampak yang buruk bagi masa depan sehingga akan mendapat kesulitan untuk waktu yang lama.

2.      Kriminalitas
merupakan dampak lain dari kemiskinan. Kesulitan mencari nafkah mengakibatkan orang lupa diri sehingga mencari jalan cepat tanpa memdulikan halal atau haramnya uang sebagai alat tukar guna memenuhi kebutuhan. Misalnya saja perampokan, pendoongan, pencurian, penipuan, pembegalan, penjambretan dan masih banyak lagi contoh dari kriminalitas yang bersumber dari kemiskinan. Mereka melakukan itu semua karena kondisi yang sulit mencari penghasilan untuk keberlangsungan hidup dan lupa akan nilai-nilai yang berhubungan dengan Tuhan. Di era global dan materialisme eperti sekarang ini tak heran jika kriminalitas terjadi dimanapun.

3.      Putusnya sekolah dan kesempatan pendidikan
sudah pasti merupakan dampak kemiskinan. Mahalnya biaya pendidikan menyebabkan rakyat miskin putus sekolah tak lagi ammpu membiayai sekolah. Putus sekolah dan hilangnya kesempatan pendidikan akan menjadi penghambat rakyat miskin dalam menambah keterampilan, menjangkau cita-cita dan mimipi mereka. Ini menyebabkan kemiskinan yang dalam karena hilangnya kesempatan untuk bersaing dengan global dan hilangnya kesempatan mendapatkan pekerjaan yang layak.

4.      Kesehatan sulit untuk di dapatkan
karena kurangnya pemenuhan gizi sehari-hari akibat kemiskinan membuat rakyat miskin sulit menjaga kesehatannya. Belum lagi biaya pengobatan yang mahal di klinik atau rumah sakit yang tidak dapat dijangku masyarakat miskin. Ini menyebabkan gizi buruk atau banyaknya penyakit yang menyebar.

5.      Buruknya generai penerus
adalah dampak berbahaya akibat kemiskinan. Jika anak-anak putus sekolah dan bekerja karena terpaksa, maka akan ada gangguan pada anak-anak itu sendiri seperti gangguan pada perkembangan mental, fisik dan cara befikir mereka. Contohnya adalah anak-anak jalanan yang tak mempunyai tempat tinggal, tidur dijalanan, tidak sekolah, mengamne untuk mencari makan dan lain sebagainya. Dampak kemiskinan pada generasi penerus merupakan dampak yang panjangn dan buruk karena anak-anak seharusnya mendapatkan hak mereka untuk bahagia, mendapat pendidikan, mendapat nutrisi baik dan lain sebagainya. Ini dapat menyebabkan mereka terjebak dalam kesulitan hingga dewasa dan berdampak pada generasi penerusnya. 
KESENJANGAN SOSIAL EKONOMI DI INDONESIA

Kesenjangan sosial ekonomi adalah sebuah gejala yang timbul didalam masyarakat karena adanya perbedaan batas kemampuan finansial dan yang lainya diantara masyarakat yang hidup disebuah lingkungan/wilayah terentu

Faktor penyebab kesenjangan sosial ekonomi:
· Menurunnya pendapatan perkapita akibat pertumbuhan penduduk yang tinggi tanpa diimbangi peningkatan produktivitas
·Ketidakmerataan pembangunan antardaerah sebagai akibat kebijakan politik dan kekurangsiapan SDM
·  Rendahnya mobilitas sosial, akibat sikap mental tradisional yang kurang menyukai persaingan dan kewirausahaan.
·  Adanya pencemaran lingkungan alam

Cara Mengatasi Kemiskinan Dan Kesenjangan Sosial Ekonomi 

1)   Dalam hal pendidikan harus diutamakan
2)      Membuka lapangan pekerjaan agar tidak adanya penganguran
3)      Membrantas korupsi agar tidak ada lagi yang korupsi
4)      Pembangunan sosial (social development)      

Untuk itu, dalam mewujudkan tujuan pembangunan sosial diperlukan strategi yang dapat diterapkan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, Midgley (1997) mengemukakan ada 3 (tiga) strategi utama yaitu:
1.    Pembangunan Sosial melalui Individu (social development by inddividuals), di mana strategi ini bertujuan untuk membangun kemampuan individu-individu dalam masyarakat agar individu-individu tersebut bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhannya. Pendekatan ini lebihmengarah pada pendekatan individualis atau 'perusahaan'(individualist or enterprise approach).

2.    Pembangunan Sosial melalui Komunitas (Social Development by Communitites), di mana dalam strategi ini masyarakat secara bersama-sama mengembangkan komunitas localnya.Pendekatan ini lebih dikenal dengan nama pendekatankomununitarian (communitarian approach).

3.     Pembangunan Sosial melalui pemerintah (Social Development by Government), di mana lembaga-lembaga dalam organisasi pemerintahan melakukan atau menjalankan pembangunan social. Pendekatan ini lebih dikenal dengan namapendekatan statis (statist approach).

Dalam konteks Indonesia, ketiga strategi diatas harus digunakan sekaligus. Artinya, ketika pemerintah melakukan pembangunan social dalam rangka mengentaskan masalah kemiskinan, maka peran-peran dari swasta dan sektor ketiga (masyarakat madani) harus dilibatkan. Sehingga, dalam menangani permasalahan kemiskinan dapat berjalan secara efektif.

Seperti yang sudah di uraikan diatas, bahwa masalah kemiskinan merupakan masalah yang bersifat multidimensional. Untuk itu dalam mengentaskannya kita tidak hanya berfokus pada pembangunan ekonomi semata seperti di praktekan oleh banyak negara, salah satunya negara Indonesia. Melainkan pembangunan social juga harus di perhitungkan, karena pendekatan ini hadir sebagai respons atas kegagalan pembangunan ekonomi. Cox dan Pawar dalam Drolet dan Sampson (2014), mengemukakan bahwa pembangunan sosialmerupakan sebuah pendekatan yang berpusat pada manusia, dimana kesejahteraan masyarakat lebih di utamakan ketimbang struktur dan system. Artinya, dengan meningkatkannya kemampuan individu, komunitas, dan masyarakat dipastikan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan akan terwujud.
SUMBER : 
NAMA KELOMPOK : 
1. ANNISA (20216934)
2. FADILAH MAULANA MALIK (22216454)
3.TRIAS NOVIA.K (272164421)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar