Selasa, 29 Mei 2018

Tugas Aspek Hukum Dalam Ekonomi " Softskill"

#TULISAN1SS4

Kalau ditanya kenapa kamu sekolah tinggi-tinggi, pasti mayoritas jawaban kamu adalah supaya pintar sehingga bisa mendapatkan pekerjaan idaman dengan mudah. Tapi sekedar punya otak encer aja nggak cukup, lho. Jangan cuma mengembangkan hard skill, sob, karena mengembangkan soft skill pun nggak kalah penting.
Di era persaingan yang ketat seperti sekarang ini, menyeimbangkan hard skill dan soft skill, tuh, penting banget. Maka dari itu, tujuh soft skill yang sangat universal berikut ini perlu kamu kuasai, supaya kamu nggak cuma jadi anak muda yang berpendidikan tinggi, tapi juga berkarakter kuat.
1. Percaya diri
Menjadi percaya diri bukan cuma berarti jago public speaking, gaes. Menjadi percaya diri juga berarti berani menyuarakan pendapat kamu. Percuma banget ‘kan kalau kamu punya ide brilian tapi nggak berani menyampaikannya?
Pupuk terus kepercayaan diri kamu dengan memperbaiki bahasa tubuh dan kemampuan bersosialisasi kamu. Dan jangan lupa, don’t be afraid of hate comments. Semua orang pasti punya opini, dan opini-opini tersebut nggak ada yang benar ataupun salah. Jadi kamu sama sekali nggak perlu mengkhawatirkan pendapat orang mengenai kamu atau isi kepala kamu.
2. Emotional Intelligence
Salah satu penyakit anak muda kekinian zaman sekarang, tuh, baperannya minta ampun! Supaya nggak ikut baperan, kamu harus jago mengontrol emosi supaya nggak nyusahin diri kamu sendiri maupun lingkungan kamu. Males banget ‘kan, kalau lagi asyik hang out bareng teman, tiba-tiba kamu nangis tanpa sebab? Suasana hang out-nya pun pasti jadi nggak nyaman.
Selain mengontrol diri sendiri, kamu juga harus bisa memahami perasaan orang lain alias berempati. You are not the only living thing with feelings! Selalu pertimbangkan perasaan orang lain dulu setiap kali kamu mau melakukan atau mengatakan sesuatu.
3. Komunikasi dan negosiasi
Kemampuan yang satu ini wajib banget kamu kuasai, tanpa terkecuali! Soalnya, masalah sering banget terjadi cuma gara-gara miskomunikasi. So be a good comunicator!
Selain kemampuan berkomunikasi, kuasai juga kemampuan negosiasi (FYI, negosiasi, tuh, beda dengan manipulasi, lho, gaes). Kemampuan negosiasi bisa membantu hidup kamu dalam banyak hal, baik dalam bersosialisasi maupun ekonomi. Buktinya, ibu-ibu yang jago negosiasi pasti sering dapat harga miring saat belanja di pasar. Simpel tapi sangat berguna, bukan?
4. Kemampuan mengatur waktu
Misalnya, nih, karena reputasi kinerja kamu oke banget, kamu jadi sering dimintai tolong anu-itu oleh dosen, orang tua, teman, atau organisasi kampus. Trus, karena nggak enak, kamu meng-iya-kan semuanya, sampai ujung-ujungnya kamu kewalahan sendiri.
Nggak salah, kok, kalau kamu ingin membuktikan bahwa kamu sanggup melakukan semua pekerjaan yang dipercayakan ke kamu. Tapi lebih baik kalau kamu nggak memaksakan diri. Kalau memang harus banget mengerjakan banyak hal, buat timetable yang jelas untuk mengatur waktu kamu dalam menyelesaikan segala tugas.
5. Kepemimpinan
Are leaders born or made? That was debatable, sampai berbagai studi mengatakan sifat kepemimpinan lebih cenderung terbentuk, bukan bawaan lahir. Meskipun pasti ada perbedaan antara para natural-born leaders dan trained leaders, sifat kepemimpinan tetap bisa (dan harus) diasah, gaes!
Cara ngasahnya gimana? Pastikan dulu kamu bisa mengatur diri kamu sendiri, sebelum mulai mengatur orang lain. Selain itu, kamu juga wajib punya rasa tanggung jawab yang sangat besar atas segala hal yang kamu lakukan.
Oya, FYI, kepemimpinan nggak selalu berkaitan dengan jabatan, lho. Seorang bos atau CEO belum tentu seorang pemimpin yang baik.
6. Berpikir kritis
Berpikir kritis, tuh, maksudnya gimana, sih? Maksudnya, kamu harus bisa mencerna dan memecahkan masalah dengan kreatif dan efektif. Kamu juga harus bisa menganalisa masalah dengan cepat dan tepat.
Kalau kamu membiasakan diri berpikir kritis dalam menghadapi sesuatu, kamu jadi nggak gampang panik saat menghadapi situasi genting. Kamu juga jadi mampu memahami pola berbagai kejadian yang terjadi di sekitar kamu sehingga ujung-ujungnya, kamu jadi lebih proaktif.
7. Kemampuan bekerja sama dalam tim
Di dunia ini, nggak ada pekerjaan yang bisa dikerjain sendirian! Makanya, pertanyaan “apakah kamu bisa bekerja dalam tim?” selalu ditanyakan ke kamu ketika kamu wawancara, baik wawancara kerja maupun wawancara masuk kepanitiaan atau organisasi.
Pokoknya, mulai dari mengerjakan tugas kecil sampai proyek besar, kamu harus bisa menjaga keharmonisan dan kekolektifan tim kamu. Duh, mirip pacaran, ya? Iya, dong. Pacaran aja ‘kan perlu teamwork yang baik. Apalagi dalam bekerja?
Dalam teamwork, yang paling penting kamu nggak boleh egois dan merasa paling benar. Hargai pendapat dan kerja keras orang lain. Usahakan jangan ada anggota tim yang lelet dalam bekerja, karena pasti bakal membuat kerja seluruh tim kamu terhambat (sebaliknya, jangan sampai kamu yang bersikap egois sendirian trus malah nyusahin tim kamu!). Last but not least, jangan pernah merasa sungkan untuk memberi atau meminta bantuan.

Sumber :


https://www.youthmanual.com/post/sudut-pandang/7-soft-skills-yang-harus-dimiliki-oleh-setiap-anak-muda

Tugas Aspek Hukum Dalam Ekonomi " Asuransi Tidak terjadi Klaim "

ASURANSI TIDAK TERJADI KLAIM

Perlu diketahui, setiap perusahaan asuransi memiliki sistem perhitungan yang sama dalam hal pengembalian premi. Bedanya adalah jumlah persentase yang akan diberikan atau dikembalikan kepada nasabah dari keseluruhan premi yang telah dibayarkan. Karena itu, di sinilah pentingnya bagi kita untuk melakukan perbandingan berbagai produk asuransi yang ingin dimiliki.

Terkait premi,  apakah artinya uang yang kita bayarkan tidak akan kembali sebesar jumlah yang sudah disetorkan?

Jawabannya adalah tidak! Sebab, yang harus ditekankan disini adalah asuransi merupakan produk proteksi, bukan investasi. Disinilah letak fungsi asuransi, yaitu melindungi kemungkinan biaya yang  dikeluarkan atas pertanggungan risiko yang terjadi.

Sayangnya, masih banyak masyarakat, bahkan mungkin kita salah satunya, yang menganggap atau mengasosiasikan asuransi sebagai bentuk investasi. Akhirnya, ketika diminta melakukan pembayaran premi,  kemudian premi tersebut hangus padahal kita tidak pernah klaim, maka kita pun merasa dirugikan.
Padahal, bila memang ada pengembalian, maka ada syarat dan aturan yang dipenuhi, serta persentase dan perhitungan tersendiri untuk melakukannya.

Lalu, apakah kita dirugikan?

Jelas tidak. Sebab, selama masa pertanggungan dan pembayaran premi, kita telah mendapatkan perlindungan dari risiko dari pihak asuransi. Jadi, bila tidak ada risiko sama sekali, bukan artinya kita dirugikan.

Jadi, bila ada sebuah asuransi memiliki program pengembalian  premi ketika tidak ada klaim, berapa jumlah uang yang bisa kembali?

Untuk menjawab hal tersebut, lagi-lagi akan tergantung dari fitur yang dimiliki oleh masing-masing produk. Pasalnya, tidak semua produk asuransi memberlakukan pengembalian premi ini. Walaupun ada yang memang memilikinya. Kita hanya perlu membandingkan, dan mengetahui tentang syarat dan ketentuan yang dimiliki sebuah perusahaan asuransi.

Contohnya adalah Allianz MediCare, yaitu sebuah produk asuransi yang memberikan santunan kesehatan secara langsung dengan nominal atau dengan jumlah tertentu yang disesuaikan dengan premi yang dibayarkan oleh tertanggung.
Produk asuransi kesehatan dari Allianz ini memiliki program no claim bonus sebesar 25% dari premi yang di bayarkan. Untuk mendapatkan pengembalian premi tersebut, syaratnya kita wajib tidak pernah melakukan klaim selama 1 tahun polis.

Atau ada juga program pengembalian premi dari asuransi kecelakaan Cigna Executive Protection dari PT Asuransi Cigna. Asuransi ini memiliki no claim bonus dengan syarat dalam waktu 2 tahun tidak ada klaim, maka akan diberikan bonus 25% dari total premi yang dibayarkan.

Persentase pengembalian premi lebih besar dimiliki oleh Optima Medica, sebuah produk asuransi individu yang memberikan santunan harian apabila tertanggung mendapat perawatan di rumah sakit dari BNI Life.

Asuransi memberikan manfaat pengembalian premi pada akhir masa asuransi sebesar 50% dari total premi yang sudah dibayar apabila terjadi klaim, atau pengembalian premi pada akhir masa asuransi sebesar 75% dari total premi yang sudah dibayar apabila tidak pernah terjadi klaim.

Ternyata ada pula yang memiliki program pengembalian premi 100%, yaitu AIA Pundi Sehat Plus dari PT AIA Financial. Syaratnya, AIA akan mengembalikan 100% premi yang dibayarkan di akhir tahun ke-10, yang notabene adalah akhir masa kontrak polis.
Jadi, setiap pengembalian premi, maka ada syarat dan ketentuan yang wajib diketahui. Seperti telah diungkap sebelumnya, yang harus diperhatikan adalah tidak semua produk asuransi memiliki fitur pengembalian premi. Biasanya, sebuah produk yang tidak memiliki pengembalian premi akan menambahkan manfaat dengan banyaknya cakupan perlindungan yang diberikan.



PRODUK ASURANSI YANG AKAN MENGEMBALIKAN PREMI ANDA


Asuransi Kesehatan

Beberapa perusahaan yang menawarkan fasilitas no claim bonus pada produk asuransi kesehatan, antara lain:

Allianz Smart Health Maxi Violet memberikan pengembalian premi sebesar 20%
jika pada tahun polis tidak ada klaim dan polis diperpanjang.

Mega Medicare Plus memberikan pengembalian premi sebesar 30% setiap 2 tahun.
Asuransi X-Tra Medika 25 dari CIMB Sun Life menjanjikan pengembalian premi (no claim bonus) sebesar 25% dari total premi yang dibayarkan setiap 3 tahun.
Ingin pengembalian premi yang lebih besar?

BNI Optima Medica akan mengembalikan premi Anda sebesar 50% pada akhir tahun polis jika sudah pernah melakukan klaim. Jika tidak pernah terjadi klaim, maka pengembalian premi pada akhir masa asuransi akan menjadi lebih besar, yaitu 75% dari total premi.

Asuransi Mandiri Jaminan Kesehatan dari AXA Mandiri akan mengembalikan premi hingga 100% jika polis Anda tetap aktif selama 5 tahun berturut-turut dan tidak ada klaim yang dibayarkan.

Asuransi Jiwa

Asuransi Mandiri Secure Plan dari AXA Mandiri akan mengembalikan premi Anda sampai dengan 110% dari total premi yang dibayarkan jika tidak ada klaim dalam periode 10 tahun berturut-turut. Premi akan dikembalikan dalam 2 tahap: 50% di akhir tahun kelima dan 60% pada akhir masa pertanggungan (tahun ke-10).

Life Protector Plus dari Commonwealth Life. Asuransi ini memberikan perlindungan jika terjadi risiko meninggal dunia atau menderita cacat tetap total karena sakit atau kecelakaan. Namun, jika selama masa asuransi tidak terjadi klaim, Anda berhak memperoleh pengembalian premi sebesar 100%.

Produk lain yang menawarkan no claim bonus dalam asuransi jiwa ialah Manulife Term Saving Protection. Jika tertanggung hidup sampai dengan akhir masa pertanggungan, maka seluruh premi yang telah dibayarkan akan dikembalikan kepada pemegang polis.

Asuransi Kendaraan

Meski tidak banyak,tapi fasilitas no claim bonus juga terdapat di produk asuransi kendaraan. Salah satunya adalah Asuransi Mobil Garda Oto dari Asuransi Astra.

Jika tidak ada klaim pada periode sebelumnya, Anda berhak mendapatkan potongan pembayaran saat perpanjangan polis. Potongan sebesar 7,5% diberikan untuk Garda Oto Konvensional dan potongan 5% plus bagi hasil untuk Garda Oto Syariah.
Jadi, supaya tidak merasa rugi saat membeli asuransi, pilih saja yang punya fitur no claim bonus! 




Sumber :


https://kreditgogo.com/artikel/Asuransi-Kesehatan-dan-Jiwa/Produk-Asuransi-Yang-Akan-Mengembalikan-Premi-Anda.html