NERACA
PEMBAYARAN INDONESIA TERHADAP NEGARA CHILI
2006
merupakan tahun rekor bagi perdagangan Chili. Keseluruhan perdagangan
membukukan kenaikan 31% pada tahun 2005. Selama tahun 2006, ekspor barang dan
jasa sejumlah $ 58 miliar, yakni kenaikan sebesar 41%. Gambaran ini didistorsi
oleh meroketnya harga tembaga. Pada tahun 2006, ekspor tembaga mencapai catatan
bersejarah sebesar $ 33,3 miliar. Impor sejumlah $ 35 miliar, suatu peningkatan
sebesar 17% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan demikian, Chili mencatat
neraca perdagangan yang positif sebesar $ 23 miliar pada tahun 2006. Chili adalah negara
pengekspor anggur terbesar ke-5 dan produsen anggur terbesar ke-8 di dunia.
Tujuan utama ekspor
Chili adalah Benua Amerika ($ 39 miliar), Asia ($ 27,8 miliar), dan Eropa ($
22,2 miliar). Berdasarkan urutan pembagi-bagiannya, pasar ekspor Chili adalah,
42% ekspor menuju Benua America, 30% ke Asia, dan 24% ke Eropa. Dalam jejaring
hubungan dagang Chili yang beraneka ragam, mitra terpentingnya adalah Amerika
Serikat. Keseluruhan perdagangan denga Amerika Serikat adalah sebesar $ 14,8
miliar pada tahun 2006. Sejak Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika
Serikat-Chili mulai diberlakukan pada tanggal 1 Januari 2004, perdagangan
Amerika Serikat-Chili telah meningkat sebesar 154%. Pemerintah Chili menunjukkan
bahwa meskipun sedang menghadapi faktor inflasi yang tinggi dan harga tembaga
yang juga tinggi, perdagangan dwipihak antara Amerika Serikat dan Chili telah
tumbuh lebih dari 60% sejak saat itu.
Keseluruhan
perdagangan dengan Eropa juga tumbuh pada tahun 2006, membesar 42%. Belanda dan
Italia merupakan mitra dagang Chili utama di Eropa. Keseluruhan perdagangan
dengan Asia juga tumbuh signifikan hampir 31%. Perdagangan dengan Korea dan
Jepang tumbuh secara berarti, tetapi Cina masih menjadi mitra dagang Chili
terpenting di Asia. Keseluruhan perdagangan Chili dengan Cina mencapai $ 8,8
miliar pada tahun 2006, atau hampir 66% dari nilai hubungan dagangnya dengan
Asia.
Pertumbuhan ekspor
pada tahun 2006 terutama disebabkan oleh kenaikan yang kuat dalam hal penjualan
ke Amerika Serikat, Belanda, dan Jepang. Ketiga-tiga pasar ini menambah porsi
ekspor Chili sebesar $ 5,5 miliar. Ekspor Chili ke Amerika Serikat seluruhnya
sejumlah $ 9,3 miliar, merupakan kenaikan sebesar 37,7% dibandingkan tahun 2005
($ 6,7 miliar). Ekspor ke Uni Eropa adalah sebesar $ 15,4 miliar, suatu
kenaikan sebesar 63,7% dibandingkan tahun 2005 ($ 9,4 miliar). Ekspor ke Asia
naik dari $ 15,2 miliar pada tahun 2005 menjadi $ 19,7 miliar pada tahun 2006,
suatu kenaikan sebesar 29,9%.
Pada
tahun 2006, Chili mengimpor komoditas senilai $ 26 miliar dari Benua Amerika,
atau 54% keseluruhan impor, diikuti oleh Asia sebesar 22%, dan Eropa sebesar
16%. Para anggota Mercosur merupakan pemasok utama impor bagi Chili, yakni
sebesar $ 9,1 miliar, diikuti oleh Amerika Serikat sebesar $ 5,5 miliar dan Uni
Eropa sebesar $ 5,2 miliar. Dari Asia, Cina merupakan eksportir terpenting bagi
Chili, senilai $ 3,6 miliar. Pertumbuhan impor yang kuat dari-tahun-ke-tahun
secara khusus dari Ekuador (123,9%), Thailand (72,1%), Korea (52,6%), dan Cina
(36,9%).
Profil keseluruhan
perdagangan Chili secara tradisional bergantung pada ekspor tembaga. Perusahaan
milik negara, CODELCO, merupakan perusahaan penghasil tembaga terbesar di
dunia, dengan cadangan tembaga tercatat untuk 200 tahun ke depan. Chili telah
mengupayakan perluasan ekspor nontradisional. Ekspor non-mineral terpenting
adalah kehutanan dan produk kayu olahan, buah segar dan buah olahan, tepung
ikan dan hasil laut, dan anggur.
Berikut ini merupakan grafik Neraca
Perdagangan di Chili, dari tahun 2006-2014
Berikut merupakan sebagian Neraca
Pembayaran (Balanced Of Payments) Negara Chili, untuk lebih lengkap dapat
dilihat di http://www.tradingeconomics.com/chile/current-account-balance-bop-us-dollar-wb-data.html
SUMBER :
http://knskns92.blogspot.co.id/2014/06/
NAMA KELOMPOK :
1. ANNISA (2021693)
2. FADILAH MAULANA MALIK (22216454)
3. TRIAS NOVIA. K